Karya seni gadis-gadis Simponi ini sangat menarik, yang disoal dalam pameran ini bukan perkara daur ulang semata, tetapi kain sebagai sebuah kemungkinan yang menantang. Gadis-gadis muda ini sangat bergairah dan kesetanan jika berembug soal kain. Mereka bisa jadikan apa saja, bongkar pasang dengan teknik tisik, sulam, bordir, dll.
Simponi terdiri dari 4 orang cewek mahasiswa ISI Yogyakarta, yaitu Yovita, Gintani, Dian, dan Elia. Keempatnya dipertemukan karena hobi yang sama yaitu belanja baju bekas di toko seken (obal-abul).
“Hobi kami tidak selalu diimbangi dengan kapasitas lemari, sehingga, beberapa dari koleksi kami berakhir teronggok tak terpakai.” “Sejumlah motif dan jenis kain dari koleksi kami sangat unik. Jelas, kami sayang membuangnya. Sebagai solusinya, kami memutuskan untuk mengalihfungsikannya. Kami mulai memproduksi tas dari kain-kain tersebut. Karya-karya berbentuk tas itu kami pamerkan di pameran pertama kami, Don’t Judge a Girl by Her Bag!, di Via-via Café, pada akhir 2007.”
Berdasarkan ketertarikan kami kepada motif, jenis, dan apapun yang berhubungan dengan kain, kami memutuskan untuk untuk mengeksplorasinya dalam pameran tunggal kedua kami. Kami mencoba berkarya dengan beragam jenis kain. Tidak hanya sebagai media, kain (melalui sedemikian banyak diskusi dan brainstorming) kami kembangkan. Kami sepakat untuk mengembangkan teknik dan konsep sesuai dengan karakter masing-masing. Walau berangkat dari titik ketertarikan yang sama, tentu hasil akhir kami akan sangat berbeda satu sama lainnya.
Simponi #2: Interests are Invests adalah hasil dari sejumlah proses di atas. Dalam pameran di KedaiKebunForum, 3–24 Agustus 2008, ini kami menunjukkan bagaimana ketertarikan kami (terhadap obal-abul dan, kemudian, kain) menjadi salah satu investasi dalam berkarya.