Recette: second taste of reality and sunyata
Pameran Gambar oleh Sebastien Szczyrk (Prancis) & Greg Sindana (Indonesia)
Kedai Kebun Forum (KKF) bekerja sama dalam rangka 35 tahun LIP/CCF Yogyakarta
Pembukaan
Senin, 12 Juli 2010, jam 19:30 WIB
di Ruang Pamer KKF
Jl. Tirtodipuran No. 3 Yogyakarta 55143
Pameran
Berlangsung sampai dengan 25 Juli 2010
Buka setiap hari, jam 11:00 – 23:00 WIB
(kecuali Selasa, KKF libur)
Pengantar
Pameran ini bertujuan untuk membagi, memadukan dan mempertemukan persepsi-persepsi dan pertanyaan-pertanyaan kedua seniman tentang alasan untuk apa mereka menggunakan gambar dan kolase dalam karya-karya mereka.
Apakah gambar merupakan transformasi yang menyenangkan dari kehidupan sehari-hari ?….Apakah kolase itu seperti pertunjukan dalam tradisi wayang ? … Apakah gambar dapat dipandang sebagai alat pembantu untuk memahami keberadaan, masyarakat dan pengetahuan kita ? … Dapatkah kita memandang gambar sebagai suatu media yang bisa membuat kita melihat dan memahami lingkungan sekitar kita dengan mudah ? … Dapatkah gambar dihubungkan dengan karya seni purba yang ditemukan dalam gua-gua ? … Dapatkah gambar dianggap sebagai alat pertahanan demi keberadaan yang lebih baik ? … Dapatkah gambar dan kolase dianggap sebagai sarana untuk mempertanyakan dan menciptakan pemahaman timbal balik antara dua seniman yang latar belakang budayanya sangat berbeda ?…
Agar dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut, pameran ini akan menggelar karya-karya personal pilihan dari kedua seniman dan karya-karya yang lebih kolaboratif… Selama pembukaan pameran juga akan diiringi oleh performans suara dan musik.
Profil Seniman
Sébastien Szczyrk berasal dari timur Prancis. Setelah menyelesaikan studinya di Sekolah Seni Mulhouse, ia melanjutkan pendidikannya ke Sekolah Seni Rupa Paris, di sini ia mendapatkan ijazahnya pada tahun 2005.
Pekerjaannya melibatkan berbagai disiplin ilmu dan senantiasa berada di antara eksperimen-eksperimen seni rupa (gambar, ilustrasi, lukisan, pertunjukan…) dan eksperimen suara (CD, konser, instalasi…).
Dalam pekerjaan grafisnya, ia memberi ruang yang sangat luas bagi spontanitas dan interpretasi-ulang di berbagai peristiwa sehari-hari. Gambar-gambarnya telah dipamerkan di Paris, Kyoto dan Berlin.
Saat ini, ia tengah mengerjakan sebuah projek yang bernama ” Un Escargot Vide ?” (“Bekicot Kosong?”) dengan ambisi merealisasikan sebuah film animasi yang menyatukan minatnya pada seni rupa dan suara.
Greg Sindana, calon guru dari Sanata Dharma yang memiliki ketakutan akan teks berikut implikasi-implikasinya, bercita-cita untuk menemukan metode komunikasi belajar mengajar tentang realita yang menyeluruh. Beranggapan bahwa seni, politik, sains, filsafat, budaya, spiritualitas dan pendidikan adalah korelatif dan me-“laku” seutuh-utuhnya.
Lahir di Yogyakarta, Indonesia dan pernah menggelar beberapa pameran tunggalnya di Yogyakarta, yaitu Ikonisasi Kardus: Supervisual Culture; Unpredictable Concept: Human, Spiritual, Science; dan Kepauk: Extreme Realism of the Illusive.