Pada 18 Februari 2017 sekitar pukul 18.30 Octo Cornelius datang ke Kedai Kebun Forum (KKF). “Mampir makan dulu”, katanya. Dia dalam perjalanan ke Gedung Pusat Kebudayaan Koesnadi Hardjosoemantri Universitas Gadjah Mada Yogyakarta (PKKH UGM) untuk menghadiri acara reuni Fakultas Sastra UGM. Sambil menunggu pesanannya datang, dia bercerita tentang pengalaman perjalanannya ke Amerika bersama rombongan Wayang Bocor awal Februari 2017 lalu. Octo adalah seniman yang sangat terampil mengerjakan mekanika kayu. Octo juga membuat merchandise kayu dikombinasi dengan logam berlabel “Woodapple” berupa tatakan gelas, kotak penyimpan, tutup cangkir, gantungan baju, dll. Dia juga menerima pesanan. Salah satu pesanan yang sedang dia kerjakan saat ini adalah keranjang kayu untuk sepeda saya.
Kisah-kisahnya terhenti sejenak ketika makanan yang dia pesan datang. “Nasi Goreng KKF hehehe.. favorit saya ini. Tadi di rumah diingatkan sama istri untuk makan dulu, saya cuma terbayang Nasi Goreng KKF…hehehe”, katanya. “Banyak sih sebetulnya favorit saya di sini”, lanjutnya cepat-cepat mengoreksi. Sambil menemaninya makan, dia melanjutkan ceritanya ketika di Amerika. Saya sangat menikmatinya.
Nasi Goreng KKF adalah salah satu menu favorit banyak orang. Saya sangat bangga dengan nasi goreng kami ini. Nasi Goreng adalah salah satu signature Indonesia. Bagi sebagian besar orang Indonesia, nasi goreng adalah makanan penyelamat jika mereka bingung memilih dari sekian pilihan. Mengapa begitu? Karena bahan dasar nasi goreng sangat sederhana yaitu nasi dan kecap kedelai. Rasa kedua bahan itu sudah melekat di setiap kepala orang Indonesia. Jadi nasi goreng terburuk sekalipun rasanya ya “begitu” … pokoknya AMAN deh. Oleh karena itu Nasi Goreng sangat jarang menjadi menu andalan sebuah restoran, karena terkesan “sederhana”, “biasa”, “putus asa”, “tidak kreatif”, “tidak menantang”, “kurang berkarakter”, dll.
Kesan Nasi Goreng yang seperti itu menjadi perhatian saya karena restoran kami menyediakan beraneka menu yang enak-enak dan semua harus dicoba oleh setiap konsumen. Saya tidak ingin seseorang datang ke KKF dan memesan nasi goreng karena takut tidak cocok dengan menu lainnya. Oleh karena itu saya tertantang membuat Nasi Goreng yang mencerahkan dan penuh kebahagiaan.
Saya harus meyakinkan Anda bahwa rasa Nasi Goreng KKF yang sekarang ini, hadir lewat proses yang panjang. Nasi Goreng sudah ada di KKF sejak tahun 1997 tetapi rasanya terus-menerus berubah. Saya terus-menerus secara periodik merekayasa bumbu dan bahannya sampai saya anggap final pada 2010 dan sejak itu saya menambahkan KKF di belakang Nasi Goreng kami. Selain yang KKF yang berbumbu dasar udang, ada satu lagi Nasi Goreng yang lahir bersamaan, yaitu Nasi Goreng Lada Hitam. Bahan dasar Nasi Goreng Lada Hitam adalah daging sapi cincang. Keduanya kemudian bersinar menjadi idola yang tidak hanya AMAN belaka.
Sebagai orang Indonesia yang senang bepergian dan hobi makan, keinginan mencoba makanan khas lokal lebih kuat menggoda daripada memberi lidah saya sekedar rasa nasi dan kecap. Oh nooooo, engga ding hahaha… jika kebetulan harus berhenti makan di sebuah warung yang kurang meyakinkan, saya memesan Nasi Goreng juga.. hihihi. (Yustina Neni)