Hamad Khalaf / 26 October – 2 November 2007
Sebetulnya perang adalah hal yang dapat dihindari. Arkeologi, Mitologi, dan Politik … isu politis. Setelah Perang Teluk tahun 1991, saya mengumpulkan banyak sekali perlengkapan militer yang terbengkalai begitu saja di padang pasir Kuwait oleh tentara-tentara Irak. Sebagai seorang Kuwait, saya pernah tergabung dalam perang, dalam rangka pembebasan Negara saya, dan masih sampai sekarang. Lalu, saya pindah secara total ketika rekaman siaran CNN memperlihatkan penyerahan diri tentara Irak , merangkak keluar dari bunker dan mencium sepatu boot tentara Amerika.
Pemandangan tersebut sangat kuat efeknya sehingga memotivasi saya, dan akhirnya terciptalah serial “Enemy Revisited” (Kunjungan Kembali Sang Musuh) ini. Serial “Enemy Revisited” (Kunjungan Kembali Sang Musuh) ini terdiri dari obyek yang dilukis (Helm, sepatu boot, masker gas, dll). Serial ini dijadikan sebagai penolakan halus terhadap Saddam Hussein, yang telah menempatkan pasukannya sendiri pada posisi dimana mereka diharuskan mencium boot musuh mereka.
Saya percaya bahwa agama, propaganda, dan media adalah bentuk dari Mitologi. Karena itu serial ini dimulai dengan cara mengopi “Athenian Red Figure” ( Gambar Athena berwarna merah yang merupakan simbol/gambar Yunani kuno) yang dilukis pada obyek-obyek yang ditemukan sebagai simbol metafora untuk menyampaikan pesan ini.
Projek ini sudah dilakukan selama 15 tahun terakhir dan masih terus dikerjakan kira-kira 500 buah lagi. Saya menyadari bahwa saya harus tetap memamerkannya. Tetapi saya tidak hanya melukis obyek-obyek ini sepanjang hidup saya. Itu akan menjadi terlalu monoton. Jadi saya mengkonstruksi sebuah bagian dari karya yang berjudul ACTS OF WAR (Aksi Peperangan) dalam rangka memahami tentang karya-karya itu, dan memberi konteks tersendiri untuk karya-karya tersebut.
Saya sangat berterima kasih kepada Kedai Kebun Forum (KKF) dengan memberi saya kesempatan yang telah lama saya nantikan : untuk berbagi tentang ide-ide saya kepada masyarakat Yogyakarta. Saya sudah berdomisili di Indonesia sejak tahun 2003, dan di sini, Yogya adalah sebuah poin penting tentang diskusi seni kontemporer.
Dalam pameran nanti akan ada “Enemy Revisited” (Kunjungan Kembali sang Musuh, dalam bentuk benda-benda militer dari Perang Teluk (Irak – Kuwait) yang dilukis dan benda-benda dari jaman penjajahan (Indonesia – Belanda)). “Rubble Puzzle” (Instalasi dari puing-puing bom Bali) dan “Project Installation Minotour” (Instalasi dari replica helm-helm Nazi dan Trompe l’Oeil). Untuk masing-masing karya ini mempunyai interpretasi konseptual yang berbeda. Teks yang lebih detail akan siap tersedia pada waktu pameran saya nanti.