Kedai Kebun

Arts – Plants – Kitchen

“What If”, Pameran Tunggal Kandura Studio

“What If”

Pameran Tunggal – Kandura Studio

Pengantar

Kandura kini sedang bertransisi dari sebuah studio keramik menjadi studio multidisipliner. Adapun, proses transisi inii tidak menghilangkan dan malah memperkuat orientasi mereka pada eksperimen pada proses perancangan sekaligus pembuatan produk dan objek-objek mereka.

Seiring dengan perubahan ini, kwartet Kandura tergerak untuk menyelidiki ulang karya-karya mereka terdahulu. Selama 10 tahun berkarya, kerap kali mereka dicap kadang sebagai entitas desain, dan kadang sebagai entitas kriya. Penyelidikan mereka ini dimaksudkan untuk mempertanyakan keabsahan dan relevansi label-label tersebut pada fase berkarya mereka kini.

Karya “What if” adalah sebuah terjemahan lepas dari karya karya mereka terdahulu. Proses ini melibatkan proses pemikiran ulang melalui pemadanan ulang, penyusunan kembali,dan reformulasi objek dan produk-produk mereka hingga menjadi sebuah seri objek ‘baru’.

Proses terjemahan ulang inipun masih belum usai, seri objek ini masih merupakan embrio dari pemahaman penuh mereka akan dampak dari kehadiran objek-objek yang mereka buat.

Bathsebha Satyaalangghya (Ghia)
Ghia mendesain koleksi perhiasan keramik untuk Kandura sambil menangani bagian pemasaran Kandura studio. Ia memiliki latar belakang seni keramik dari ITB, Bandung, Indonesia, dan Master de Accesorio de Moda y negocio dari Instituto Europeo de Disegno, Spanyol. Selain waktunya di Kandura, ia juga bekerja sebagai seorang seniman.

Fauzy Prasetya Kamal (Fauzy)
Setelah cuti dua tahun untuk mengejar Master Desain Keramik di Central Saint Martins College of Arts and Design, London, ia kini kembali ke Kandura sebagai kepala desainer. Selain bekerja sebagai desainer, ia juga mengikuti pameran, baik pameran seni maupun desain, antara lain di Galeri Nasional Indonesia dan London Design Festival 2012.

Tisa Granicia (Tisa)
Setelah lulus dari studi Master-nya di ITB, Bandung, Indonesia, ia aktif bekerja dan pameran secara rutin sebagai seorang seniman di Indonesia, dan juga internasional, antara lain di Singapura, Korea, dan Beijing. Perannya untuk Kandura melibatkan dirinya menjadi seorang desainer dan peneliti di Kandura studio.

Nuri Fatima (Nuri)
Nuri adalah tambahan terbaru dalam kuartet, dia adalah seorang seniman tekstil yang terlatih, Secara aktif pameran sebagai seniman tekstil setelah lulus dari ITB, Bandung, Indonesia. Untuk Kandura, ia mendesain dan membuat koleksi perhiasan keramik, dan juga pola, cetakan serta skema warna glasir untuk barang pecah belah.

Pameran Tunggal “What If”

Pembukaan : Sabtu, 18 Oktober 2014, jam 19:00 WIB
di Ruang Pamer KKF
Pameran berlangsung s.d 31 Oktober 2014

Pertunjukan Musik oleh telatbertiga

Bincang Karya : Minggu, 19 Oktober 2014, jam 15:00 WIB di Ruang Aula KKF

Workshop Cetak Cor : Rabu, 22 Oktober 2014, jam 11:00 – 16:00 WIB di Ruang Aula KKF. Gratis dengan peserta terbatas.

Semua kegiatan di atas juga disertakan dengan Pasar Keramik Kandura dimana pengunjung juga bisa membeli produk ritel dari Kandura.

Terbuka untuk umum dan GRATIS
Setiap hari jam 11:00 WIB – 21:00 WIB
(KKF tutup setiap hari Selasa)

About Author