Kedai Kebun

Arts – Plants – Kitchen

Too Poor for Pop Culture, Too Hungry for Contemporary

eposter pameran farid KKF 2016_2

Kedai Kebun Forum

Farid Stevy:
TOO POOR FOR POP CULTURE
TOO HUNGRY FOR CONTEMPORARY

First became acquainted with the art is not in an art gallery space, but through a handshake with the client on the table negotiator for projects of graphic design and visual communications, making me accustomed to negotiate with this and that and this in such work. Design work practices must always be to the point achieved named solution to the problems that must be solved at each of the project. Form follow function, it is always like that, there is no leeway in the slightest in the region. Profession as a graphic designer and visual communication that I lakoni is then very consciously shaping behavior my default mode in art. Working in such (in the design) is the way I take to earn money to survive. Pay bills, buy necessities, and sometimes also to make desires.

Because sometimes beautiful life more wonderful baseball, upset unhappy and restless accountability remains always to be given a place to express itself, I use music and performing with my band, and also practice in such work outside the design for it. Without the necessity to solve the problem, and all the freedom of expression that is almost limitless, and play music in such work could be a playground escape from routine, to be rostrum hidmat for dissimulation expressed the attitude and anxiety urgent.

In the fifth solo exhibition, I want to talk about my personal perspective on contemporary art and popular culture of the position I stand daily. Creating works of art and the exhibition is a hobby, like making songs and performing with the band. Activities that I did for fun, exchange it with the time, energy and many other things that not a few, which are usually devoted to work and family. So for me, exhibitions and performances with the band is a luxury. Because this is a luxury, I would never waste it just like that, I would pour myself setumpah-spill, and enjoyed it very intensely.

Too poor to popular culture, too hungry for contemporary art.

Farid Stevy:
TOO POOR FOR POP CULTURE
TOO HUNGRY FOR CONTEMPORARY

Friday, May 20, 2016, 19:00
in showroom KKF
opened by Ari Wulu and YUSTINA Neni

The exhibition runs s.d June 3, 2016,
open to the public and free of charge
every day at 11:00 to 21:00 (KKF is closed every Tuesday)

About Author

eposter pameran farid KKF 2016_2

Kedai Kebun Forum

Farid Stevy:
TOO POOR FOR POP CULTURE
TOO HUNGRY FOR CONTEMPORARY

Lebih dahulu berkenalan dengan seni rupa bukan di ruang galeri seni, melainkan lewat jabat tangan dengan klien di meja runding untuk proyek-proyek disain grafis dan komunikasi visual, membuat saya terbiasa bernegosiasi dengan ini dan itu dan ini dalam berkarya rupa. Praktek kerja disain harus selalu sampai pada titik capai bernama solusi atas permasalahan yang harus dipecahkan pada setiap project-nya. Form follow function, selalu seperti itu, tidak ada kelonggaran sedikit pun di wilayah tersebut. Profesi sebagai disainer grafis dan komunikasi visual yang saya lakoni ini kemudian dengan sangat sadar membentuk perilaku default mode saya dalam seni rupa. Berkarya rupa (di wilayah disain) adalah cara yang saya tempuh untuk mendapatkan uang untuk bertahan hidup. Membayar tagihan, membeli kebutuhan-kebutuhan, dan terkadang juga untuk menebus keinginan-keinginan.

Karena kehidupan kadang indah lebih banyak enggak indahnya, buncah bahagia dan gugat gelisah tetap selalu harus diberi tempat untuk menyatakan dirinya, saya menggunakan musik dan pertunjukan bersama band saya, dan juga praktek berkarya rupa di luar disain untuk hal itu. Tanpa ada keharusan untuk memecahkan masalah, dan segala kebebasan berekspresi yang hampir tidak berbatas, berkarya rupa dan bermain musik bisa menjadi taman bermain melarikan diri dari rutinitas, sampai jadi mimbar hidmat untuk sok-sokan menyatakan sikap dan kegelisahan yang mendesak.

Pada pameran tunggal yang kelima ini, saya ingin membicarakan cara pandang pribadi saya terhadap seni rupa kontemporer dan budaya populer dari posisi saya berdiri sehari-hari. Membuat karya seni rupa dan berpameran adalah hobby, seperti halnya membuat lagu dan pentas bersama band. Kegiatan yang saya lakukan untuk mencari kesenangan, menukarnya dengan waktu, energi dan banyak hal lain yang tidak sedikit, yang biasanya tercurah untuk pekerjaan dan keluarga. Jadi buat saya, berpameran dan pentas bersama band adalah sebuah kemewahan. Karena ini sebuah kemewahan, saya tidak akan pernah menyia-nyiakannya begitu saja, saya akan meluapkan diri setumpah-tumpahnya, dan menikmatinya dengan amat sangat.

Terlalu miskin untuk budaya populer, terlalu lapar untuk seni kontemporer.

Farid Stevy:
TOO POOR FOR POP CULTURE
TOO HUNGRY FOR CONTEMPORARY

Jum’at, 20 Mei 2016, jam 19:00
di Ruang Pamer KKF
dibuka oleh Ari Wulu dan Yustina Neni

Pameran berlangsung s.d 3 Juni 2016,
terbuka untuk umum dan gratis
setiap hari jam 11:00 – 21:00 (KKF tutup setiap hari Selasa)

About Author