Kedai Kebun

Arts – Plants – Kitchen

Pemutaran Film “WHO AM I – KEIN SYSTEM IST SICHER” – German Film Club

German Film Club

Kerjasama Kedai Kebun Forum (KKF) dengan Goethe Institut Jakarta

Rabu, 7 Februari 2018, 19.00 WIB
Ruang Aula, Kedai Kebun Forum
Jl. Tirtodipuran 3, Yogyakarta
Terbuka untuk umum & gratis

mempersembahkan

WHO AM I – KEIN SYSTEM IST SICHER (Siapa Saya – Tidak Ada Sistem yang Aman)

Sutradara: Baran bo Odar, 2013/14, thriller, 106 menit, bahasa Jerman dengan subtitles Inggris
Pemain: Tom Schilling, Elyas M’Barek, Wotan Wilke Möhring, Hannah Herzsprung

SINOPSIS

Benjamin menganggap dirinya bukan siapa-siapa. Ini tiba-tiba berubah waktudia berkenalan dengan Max yang karismatik. Meskipun penampilan luar mereka sangat berbeda, keduanya dipertemukan oleh minat yang sama: meretas komputer orang lain. Mereka mulai bermain api danhacking ke dalam sistem usaha besar dan bahkan pemerintah. Tetapi siapa yang bermain api juga bisa terbakar.

Kedua tema besar yang diusung dalam film ini terbaca dari judulnya: Ini adalah pencarian identitas diri serta kerentanan dunia yang saling terhubung secara elektronis. Permainan seputar identitas mengakar kuat di kalangan para peretas: Orang mengenakan topeng digital, bersekutu atau bermusuhan, tanpa tahu siapa sesungguhnya lawan atau mitra itu.

Benjamin, misalnya. Ia tidak dianggap, bukan siapa-siapa – atau dengan mengacu ke bahasa kode biner: Angka nol di antara angka satu. Ini mendadak berubah begitu ia berkenalan dengan Max yang karismatik. Meskipun penampilan luar mereka sangat berbeda, keduanya dipertemukan oleh minat yang sama: meretas komputer orang lain, mengakses jaringan tertutup. Bersama kawan-kawan Max, yaitu Stephan yang impulsif dan Paul yang paranoid, mereka mendirikan kelompok peretas subversif CLAY, singkatan untuk Clowns Laughing @ You.

CLAY memandang dirinya sebagai pasukan provokasi yang tidak kenal takut. Sebagai gerilya hura-hura. Melalui aksi dan performance sosialnya, CLAY menyuarakan isi hati satu generasi. Mereka mengukir nama dengan serangan siber terhadap kongres sebuah partai berhaluan kanan atau terhadap perusahaan farmasi. Untuk pertama kali dalam hidupnya Benjamin merasa menjadi bagian dari sesuatu yang lebih besar, dan Marie yang cantik pun mulai memperhatikannya. Untuk naik ke level puncak komunitas peretas, kelompok mereka akhirnya membobol server BND (Badan Intelijen Jerman) – dan dengan demikian membahayakan diri sendiri. Sebab melalui tindakan itu para peretas masuk ke dalam bidikan Europol dan juga memicu kemarahan Friends, sebuah kelompok peretas yang mempunyai hubungan ke dunia kejahatan terorganisasi. Setelah diburu oleh penyidik kejahatan siber Hanne Lindberg, Benjamin bukan lagi “bukan siapa-siapa”, melainkan salah satu peretas yang paling dicari di dunia.

Kritik dan rekomendasi:

Sudah lama tidak ada film Jerman yang sehebat film detektif bertema peretas WHO AM I – KEIN SYSTEM IST SICHER. (spiegel.de)

Cerita ini membawa kejahatan internet keluar dari gua peretas yang pengap dan dari segi film tidak menarik. Mantera ajaib di sini adalah rekayasa sosial, yaitu upaya mempengaruhi orang secara sosial dengan tujuan mendapatkan data mereka. Phishing, kuda troya, dan pemancar IP digunakan dalam WHO AM I. Alur ceritanya tetap meyakinkan, bahkan bagi orang tanpa pengetahuan mendalam di bidang informatika. (zeit.de)

Dunia jejaring digital merupakan mimpi buruk bagi juru kamera. Tidak ada yang lebih menjemukan dibandingkan deretan angka yang melintas di layar, adegan orang sibuk mengetik, ataupun bundel kabel yang menjadi sarana pencurian modern. Secara visual tidak ada yang menarik untuk film detektif. Sutradara Baran bo Odar bersama perancang produksi Silke Buhr mendapat untuk menggunakan jaringan kereta bawah tanah Berlin sebagai representasi simbolis untuk jaringan data dan menyajikan satu gerbong kereta bawah tanah sebagai titik simpul data yang dramatis. Di dunia kereta bawah tanah yang serba gelap, email dari kelompok peretas yang bermusuhan bertemu secara langsung dalam wujud pengirim bertopeng dan saling menyerahkan paket (data). Sesekali juga ada kuda Troya dari tanah liat. (Berliner Zeitung)

Biografi Sutradara

Baran bo Odar lahir tanggal 18 April 1978 di Olten, Swiss. Pada tahun 1998 sampai 2005 ia kuliah di Sekolah Tinggi untuk Televisi dan Film di München (HFF). Selanjutnya ia menempuh pelatihan tambahan dalam masterclass iklan dan film pencitraan, juga di HFF. Pada tahun 2005, film pendeknya yang berjudul “Quitsch” ditampilkan dalam program Berlinale. Untuk film karya akhir Baran bo Odar di HFF, “Unter der Sonne”, juru kamera Nikolaus Summerer, yang juga mengambil gambar pada semua film lain sang sutradara, meraih penghargaan kamera terbaik pada Slamdance Festival 2006 di Amerika. Pada tahun-tahun berikutnya ia membuat banyak film iklan, antara lain untuk Panasonic, Sony, Sparkasse, dan Mini-Cooper. “Das letzte Schweigen”, dengan pengambilan gambar pada tahun 2010, merupakan film cerita perdana Baran bo Odar.

Penghargaan dan hadiah

2015 Hadiah Film Bavaria (sutradara terbaik)
2015 Penghargaan Film Jerman (enam nominasi)

Info lebih lanjut sila hubungi Uniph 085725809139

About Author