Kedai Kebun

Arts – Plants – Kitchen

Pemutaran Film “Sturm (Badai)” – German Film Club, Kerjasama KKF & Goethe Institut Jakarta

gfc-agustus-sturm-rz-600

Pemutaran Film :
“Sturm (Badai)”
Kerjasama Kedai Kebun Forum (KKF) dengan Goethe Institut Jakarta

Rabu, 5 Agustus 2015
Jam 19:00 WIB
Di Ruang Pertunjukan (Lt. 2) KKF
Terbuka untuk umum & GRATIS

SINOPSIS

STURM (BADAI)

Sutradara: Hans-Christian Schmid, 2008/9, 110 menit, feature film,  berbahasa Jerman dengan subtitle bahasa Inggris
Pemain: Kerry Fox, Anamaria Marinca, Stephen Dillane, Rolf Lassgård, Alexander Fehling, Dražen Kühn

Hannah Maynard menjadi penuntut umum pada proses sidang penjahat perang Goran Duric di pengadilan internasional di Den Haag. Ketika saksi utamanya berbalik menyangkal kesaksiannya dan tak lama kemudian bunuh diri, maka Hannah pergi ke Sarajevo. Disana dia bertemu dengan saudara perempuan saksi dan dengan bantuannya, hakim yang berani ini mencoba supaya Duric dijatuhi hukuman.

Di pengadilan internasional di kota Den Haag, Hannah Maynard (Kerry Fox) sebagai penuntut umum mengadili Goran Duric (Drazen Kuhn), seorang tokoh kunci peristiwa deportasi dan pembantaian warga sipil Muslim Bosnia dalam perang Kroasia di tahun 1990an. Proses ini sempat terhenti karena saksi utamanya berbalik menyangkali pengakuannya. Ketika akhirnya pengadilan memutuskan bahwa saksi utama tidak berbohong dan pengakuannya benar, dia malah bunuh diri. Hannah pun pergi ke Sarajevo untuk menghadiri pemakaman saksi dan disana dia berkenalan dengan saudara perempuannya yang bernama Mira (Anamaria Marinca). Hannah dapat kesan, bahwa Mira tahu lebih banyak dari keterangan yang telah diberikannya. Awalnya Mira ragu untuk membantu, tetapi akhirnya dia memutuskan untuk berhenti membisu. Tetapi kesediaannya membuat pernyataan merupakan awal dari proses yang panjang dan berbatu: bermacam orang mencoba menekan kedua perempuan ini. Bahkan dari atasannya Hannah tidak mendapat dukungan yang diharapkan.

Dengan cerita mengenai penuntut umum yang berani ini dalam persidangan menentang penjahat perang, diam-diam Hans-Christian Schmid meniupkan angin topan, yang bisa dirasakan penontonnya. Sejak awal karirnya, Schmid selalu berusaha membuat film yang realistis. Dalam film “Sturm” dia juga sepenuhnya berkonsentrasi pada keotentikan sejarah. Sutradara menghindari dramatisasi masalah, tapi walau begitu film ini cukup menegangkan. Semua tokoh – dimainkan dengan sangat baik oleh seluruh pemain – sangat otentik.

Hans-Christian Schmid termasuk para sutradara muda film Jerman yang sangat matang. Dengan “Sturm“ dia berhasil membuat film, yang bukan hanya mengasyikan, tetapi juga sebuah film politik yang memotret pekerjaan penting yang dilakukan oleh pengadilan internasional di Den Haag terhadap penjahat perang.

Kritik dan komentar:

“Kekuatan film ini terletak pada penggambaran proses pengadilan yang kompleks, yang dibuat dalam gaya film dokumenter, kehidupan para protagonis yang dihabiskan di hotel, susah payahnya menulis notulen sidang, dan ketatnya perlindungan terhadap para saksi.“ (Der Tagesspiegel)

“Yang sangat meyakinkan disini ialah harapan tipis, yang ditinggalkan Schmid pada para penonton di akhir film, ternyata buyar oleh analisa pedas birokrasi PBB.“ (Süddeutsche Zeitung)

“Sekali lagi kita melihat, pengarahan penuh perasaan Schmid terhadap para pemainnya menghasilkan sesuatu yang luar biasa. Dan lebih kejam dari film terdahulunya “Requiem“, kali ini dia menghapuskan setiap ilusi, bahwa setan membiarkan dirinya diusir.“ (Frankfurter Rundschau)

“Pledoi yang penting terhadap kemanusiaan.“ (ZDF)

“Film yang menggoncangkan dan menyentuh. Sebuah pembelaan terhadap keberanian.“ (Stern)

 

About Author