Kedai Kebun

Arts – Plants – Kitchen

Pemutaran Film “Sputnik” – German Film Club

German Film Club

Kerjasama Kedai Kebun Forum (KKF) dengan Goethe Institut Jakarta

Rabu, 4 Oktober 2017, 19.00 WIB
Ruang Aula, Kedai Kebun Forum
Jl. Tirtodipuran 3, Yogyakarta
Terbuka untuk umum & gratis

mempersembahkan

SPUTNIK

Sutradara: Markus Dietrich, 2012/13, feature film, 83 menit, bahasa Jerman dengan subtitles Inggris
Pemain: Flora Li Thiemann, Finn Fiebig, Luca Johannsen, Emil von Schönfels, Devid Striesow, Yvonne Catterfeld

SINOPSIS

Sebuah desa di Republik Demokratik Jerman pada musim gugur 1989, Friedericke bersama paman kesayangannya dan dua temannya sedang merakit sebuah roket. Tiba-tiba saja permainan ruang angkasa mereka terganggu, Mike pernah mengajukan permohonan izin pindah keluar negeri dan sekarang diberi waktu beberapa jam saja untuk meninggalkan Jerman Timur. Friedericke merasa sangat kehilangan, dan supaya mendapatkan kembali pamannya, ia beserta kedua temannya mencoba merakit mesin yang mampu memindahkan sang paman kembali ke kampungnya. Tapi ketika menyalakan televisi, gadis itu melihat penduduk desanya yang dipindahkan ke Jerman Barat. Ternyata tembok Berlin telah runtuh, tapi Friedericke belum mengetahuinya. SPUTNIK merupakan film anak-anak mengenai minggu-minggu terakhir Republik Demokratik Jerman.

Mula-mula semuanya masih terlihat serba patriotik di Malkow, sebuah desa di Jerman Timur di musim gugur 1989: Di bawah arahan Mike, sang paman kesayangan, Friedericke dan teman-temannya merakit sebuah roket untuk mengirim salam perdamaian kepada para kosmonot di ruang angkasa. Tapi kemudian dunia khayalan mereka terusik oleh realitas: Tanpa sengaja gadis cilik itu terbawa balon ke udara, dan penerbangan singkat itu segera mengundang perhatian polisi: Start dengan balon itu bisa saja merupakan upaya melarikan diri keluar negeri. Di markas organisasi pemuda “Pionir” pun para kosmonot cilik itu langsung mendapat teguran keras. Dan petugas polisi desa bernama Mauder, yang merangkap sebagai “pembina wilayah”, dengan penuh curiga dan tanpa humor sedikit pun terus mengawasi Friedericke yang berusia sekitar sepuluh tahun.

Keadaan bertambah buruk lagi: Mike harus segera meninggalkan Jerman Timur; ia sempat mengajukan permohonan pindah keluar negeri, dan sekarang hendak secepatnya dibuang ke Barat – jauh dari Friedericke, yang kemungkinan besar baru akan bertemu kembali dengannya setelah memasuki usia pensiun. Tapi gadis itu pantang berputus asa. Dengan mencontoh film fiksi ilmiah Barat, ia bertekad membangun mesin yang bisa memindahkan kembali pamannya dari Barat ke Timur.

Semakin banyak penduduk meninggalkan Malkow. Orang tua Friedericke, yang mengelola penginapan setempat, juga mulai membahas kemungkinan untuk pindah dari Jerman Timur. Sementara itu sudah bulan November – masa ketika banyak warga Republik Demokratik Jerman mencoba pergi ke Barat lewat Hungaria atau negara-negara tetangga lainnya. Namun Friedericke tidak berminat pergi. Ia tidak mempedulikan berita mengenai demo di Jerman Timur, melainkan mencurahkan seluruh perhatian untuk membangun mesin ajaibnya. Untuk itu ia bukan saja harus membeli suku cadang di toko kelontong desa, tetapi juga mencuri kaca spion mobil dan aki, serta membobol rumah petugas polisi desa. Tanggal 9 November, mesin itu akhirnya selesai. Pengoperasian perdananya menimbulkan kekacauan di desa – Friedericke seolah-olah telah memindahkan para penduduk desa ke Barat tanpa sengaja. Anak itu sama sekali menyangka bahwa pada senja itu Tembok Berlin telah dibuka.

SPUTNIK adalah film anak-anak mengenai minggu-minggu terakhir Republik Demokratik Jerman, dan secara konsekuen bertutur dari sudut pandang sang protagonis cilik, yang belum menyimak perkembangan politik dunia. Ketika Tembok Berlin runtuh, pembuat film Markus Dietrich seumur tokoh utamanya: “Bagi saya keruntuhan Tembok Berlin bukan peristiwa yang mengguncangkan dunia, melainkan suatu petualangan yang seru. Dan begitu pula SPUTNIK, menurut saya. Dari sudut pandang anak-anak semua itu sebuah petualangan di tengah kehidupan sehari-hari pada musim gugur 1989. Memang ada gelagat perubahan yang juga tercium oleh anak-anak itu, tetapi perhatian Friedericke, Fabian dan Jonathan tertuju pada usaha untuk membawa kembali seseorang yang mereka sayangi. Dan dalam rangka itu mereka pun terbawa arus peristiwa.” (Markus Dietrich)

Markus Dietrich

Markus Dietrich, lahir tahun 1979 di Strausberg, sempat mengikuti kuliah ilmu teater di Berlin pada tahun 2001. Di tahun yang sama ia mendapat beasiswa Yayasan Pendidikan Rakyat Jerman, sebelum memulai kuliah desain media di Bauhaus-Universität Weimar pada tahun 2002. Secara bersamaan ia aktif sebagai pengembang skenario untuk “Ostlicht Filmproduktion”, bekerja sebagai asisten pembuat film Gordian Maugg, dan merealisasikan sejumlah film pendek. Dari 2007 sampai 2008 ia menerima beasiswa penyutradaraan di Thalia Theater, kemudian berulang kali bekerja sebagai sutradara di sana sampai 2011. Film pendek Dietrich MEIN ROBODAD dan OUTSOURCING diputar perdana pada Festival Film Cannes. SPUTNIK adalah film pertamanya yang berdurasi panjang.

Info lebih lanjut hubungi Uniph 085725809139

About Author