Museum Tanpa Tanda Jasa
Pengantar
Museum Tanpa Tanda Jasa (MTTJ) adalah sebuah proyek seni rupa yang bercita-cita untuk memantik perbincangan mengenai demokrasi dalam era reformasi dengan publik seni rupa sembari tidak menutup diri untuk keterlibatan disiplin lainnya.
Bermula dari sejumlah keresahan akan stabilitas gagasan dan (peri)laku demokrasi dalam kehidupan bermasyarakat hari ini, kami ingin bertanya lagi: Apa artinya demokrasi bagi kita hari ini? (Sebagai bagian dari kehidupan bermasyarakat, sebagai warga negara, maupun sebagai orang-orang yang bekerja dalam ranah seni rupa).
MTTJ adalah sebuah museum keliling. Bentuk museum dipilih karena aspek informasi dan edukasi yang merupakan sistem operasinya, sekaligus karena keterbukaan dan kesiapannya untuk publik dari beragam kalangan masyarakat. Kami mengisahkan sejumlah karya seni rupa yang pernah dianggap ‘meresahkan’ masyarakat dalam era Reformasi karena tiga alasan yang berulang yaitu pornografi, komunisme, dan SARA (suku, agama, ras dan antar-golongan) oleh tiga elemen masyarakat (warga/perorangan, organisasi massa, dan aparatur negara). Atas anggapan tersebut, ke-delapan karya ini didera dengan berbagai macam hal—mulai dari ancaman, pelarangan, sampai dengan perusakan.
Ketika karya-karya ini dibicarakan lagi, seringkali kesimpulannya adalah terjadi kesalah-pahaman. Publik seni rupa menganggap bahwa penolakan karya seni rupa itu terjadi karena sejumlah orang telah (gagal atau) salah paham. Padahal, seringkali kesalah-pahaman ini bukan hanya terjadi pada mereka yang menolak karya seni tsb, tetapi juga pada kalangan publik seni rupa sendiri (seniman, kurator, penyelenggara pameran, pengelola galeri, dst). MTTJ bukanlah upaya untuk menunjuk siapa yang salah dan siapa yang benar. Kami justru ingin menggugat perihal kesetaraan pengetahuan akan hak dan kewajiban beragam elemen dalam publik seni rupa dengan landasan disiplin seni rupa—tentunya seturut dengan azas demokrasi sebagai konteks ruang hidupnya.
Penggagas
Museum Tanpa Tanda Jasa diawali oleh Aliansyah Chaniago, Fajar Abadi RDP, Grace Samboh, Jim Allen Abel, Julian Abraham ‘Togar’, Maryanto, dan Tamara Pertamina; dan bercita-cita untuk terus mengajak lebih banyak orang seiring berjalannya waktu.
Museum Tanpa Tanda Jasa
Pembukaan : Sabtu, 22 Oktober 2016, jam 19:00 wib
di Ruang Pamer KKF
Pameran berlangsung s.d 11 November 2016
Terbuka untuk umum dan GRATIS
Setiap hari jam 11:00 – 21:00 wib
(KKF tutup setiap hari Selasa)