Kedai Kebun

Arts – Plants – Kitchen

LUNANG dan Grilled Tempe ala Iwan Effendi

Grilled Tempe, baik yang dimakan dengan nasi atau kentang goreng, adalah salah satu menu KKF yang sangat ngehits. Siapapun, orang Indonesia maupun orang asing, dari negara manapun, suka dengan menu ini.

12 Maret 2017 Kedai Kebun Forum (KKF) kedatangan tamu laki-laki kecil bernama Lunang Pramusesa (2 tahun). Lunang adalah anak Iwan Effendi dan Ria (Maria Tri Sulistyani), pasangan seniman penggerak Teater Boneka Papermoon yang berbasis di Yogyakarta. Kali ini Lunang datang hanya bersama bapaknya. Dari akun instagram Iwan, saya tahu bahwa hari ini adalah hari ke 3 Lunang “terlepas” dari ibunya yang sedang bekerja di Australia untuk 3 minggu lamanya. Pengalaman tidak bersama ini juga merupakan yang pertama bagi keluarga kecil itu. Lunang sejak masih dalam perut ibunya, kemudian ketika umur 2 bulan, hingga akhir tahun 2016 lalu selalu dibawa berkeliling dunia untuk bekerja. Hari itu sungguh menjadi hari yang sangat istimewa bagi saya, menerima tamu laki-laki kecil yang cakap dan berani yang bisa menjawab dengan lantang pertanyaan di mana ibu? “BEN” … untuk Melbourne.

Papermoon telah mendunia. 2 tahun terakhir ini Papermoon mendapat undangan dari berbagai negara untuk melakukan banyak hal, mulai dari workshop, pentas, hingga mengisi kelas musim panas di sebuah universitas di Amerika.

Lunang sudah makan apapun sehingga Iwan bisa leluasa memilih makanan. Hari itu Iwan memesan salah satu menu favoritnya yaitu Grilled Tempe dengan kentang goreng. Iwan punya cara ala dirinya jika makan Grilled Tempe, dia minta burger tempenya dibuat menjadi dua. “Aku lebih suka begini karena garing sampai bagian dalam”, begitu alasannya ketika kutanya mengapa.

Grilled Tempe, baik yang dimakan dengan nasi atau kentang goreng, adalah salah satu menu KKF yang sangat ngehits. Siapapun, orang Indonesia maupun orang asing, dari negara manapun, suka dengan menu ini. Karena tempe dalam Grilled Tempe dibentuk menjadi semacam burger, beberapa pelanggan menyebut Burger Tempe. Ada pula yang menyebut Steak Tempe karena penyajiannya serupa steak, dengan potongan wortel, buncis, dan tomat yang ditumis. Kami mengerti saja apa yang mereka maksud. Bahkan ada yang mengingat nomer urutnya dalam Buku Menu, yaitu nomer M4. Tapi jika menyebut nomer, kami sendiri sering lupa. Orang yang sering menyebut nomer adalah Orang Jepang.

Saya mengreasi menu ini pada awal tahun 1999 ketika saya semakin nyaman dengan keputusan akan lebih banyak mengeksplorasi kuliner lokal, khususnya lauk.

Orang Indonesia, terutama yang tinggal di bagian Tengah dan Barat Indonesia, makan nasi dengan lauk. Lauk bisa berarti apapun, olahan sayur-mayur, telur, ikan, daging, tahu, atau tempe, dll. Semakin sejahtera sebuah keluarga, macam lauk untuk dimakan bersama nasi akan semakin beragam, bahkan bisa kombinasi dari semua yang saya sebut tadi. Tempe adalah salah satu makanan lokal yang menjadi favorit sebagai lauk. Terutama tempe yang terbuat dari kedelai putih karena murah dan bisa diolah menjadi puluhan macam jenis lauk.

Di buku menu nomer urut M4 saya menulis demikian: “Amazing invention, a total aesthetic work of exploring tempe”. Anda sudah mencobanya?

Oya, ada yang tidak biasa dengan foto Lunang dan Iwan. Jika ada ibu, Lunang pasti makan sendiri. Di foto itu bapak menyuapinya. Aaahh.. mungkin karena baru hari ke 3, jadi bapak pasti lupa atau bapaknya kurang sabar. (Yustina Neni)

About Author