Kedai Kebun

Arts – Plants – Kitchen

Fack Ju Göhte

Pemutaran Film :
“Fack Ju Göhte”
Kerjasama Kedai Kebun Forum (KKF) dengan Goethe Institut Jakarta

Rabu, 3 Februari 2016
Jam 19:00 WIB
Di Ruang Pertunjukan (Lt. 2) KKF
Terbuka untuk umum & GRATIS

SINOPSIS

FACK JU GÖHTE

Sutradara: Bora Dagtekin, 2013, 113 menit, feature film, genre komedi, berbahasa Jerman dengan subtitle bahasa Inggris
Pemain: Elyas M’Barek, Karoline Herfurth, Katja Riemann, Jana Pallaske, Alwara Höfels

Setelah 13 bulan mendekam di penjara, bandit bernama Zeki Müller bermaksud mengambil hasil perampokannya yang terakhir dan melamar sebagai pengurus gedung di sebuah sekolah tempat ia menguburkan uang itu di bawah aula olahraga. Tetapi Zeki diterima sebagai guru pengganti; ia harus berhadapan dengan rekan guru yang naif dan anak-anak bermasalah, yang bahkan tidak bisa menulis “Fuck you, Goethe“ dengan benar; dan selanjutnya pemuda itu pun mengawali karier pedagogis yang tidak dikehendakinya. Dagelan karya Bora Dagtekin ini merupakan film Jerman paling berhasil pada tahun 2013.

Selama di penjara ia berkesempatan menyelesaikan sekolah menengah, tapi Zeki Müller tidak tertarik. Dari dulu ia tidak suka bersekolah. Setelah berada di bui selama 13 bulan, ia hanya memikirkan hasil rampokan terakhir yang sempat dikuburnya. Begitu keluar dari penjara, ia menemukan bahwa lokasi persembunyian uangnya telah berubah menjadi aula olahraga “Goethe-Gesamtschule”. Agar bisa menggali uang itu, Zeki melamar sebagai pengurus gedung, tetapi di luar dugaannya mendapat posisi sebagai guru pengganti. Sekarang ia harus menghadapi anak-anak bermasalah, baik dalam kiasan maupun harfiah; kelakuan buruknya semasa sekolah kini malah menguntungkannya: “Dia mengerti kita,“ para muridnya menyadari setelah lama memprovokasi Zeki dengan sikap dan olok-olok yang kasar. Pada akhirnya tidak ada murid yang menjadi korban; atasan Zeki menyiapkan ijazah palsu untuk Zeki dengan harapan agar pemuda itu tetap akan mengajar pada tahun mendatang. Calon guru itu akhirnya berhasil mendapatkan uang yang disembunyikannya, tetapi itu tidak lagi penting baginya.

FACK JU GÖHTE merupakan gabungan dagelan anarkis, kelakar kasar, dan keseriusan provokatif yang mengikuti tradisi film komedi “bocah nakal“ Jerman, tetapi juga mengacu kepada film Amerika SAAT DER GEWALT (BLACKBOARD JUNGLE, 1955) karya Richard Brooks yang dikultuskan. Sutradara Bora Dagtekin yang juga telah mencapai status pujaan melalui serial TV TÜRKISCH FÜR ANFÄNGER (Bahasa Turki untuk Pemula) – yang diikuti film bioskop berjudul sama – tidak takut menggunakan cara apa pun, termasuk mengutip film lain dan menampilkan lelucon yang berlebihan dan paling drastis sekalipun. Pengendalian diri atau sikap hemat dalam memilih cara bertutur tidak termasuk hal yang mencirikan dirinya. Tetapi dengan mengandalkan naluri ia berhasil menampilkan nada tersendiri, termasuk melalui gaya bahasa anak muda yang kadang-kadang cabul dan sulit dipahami oleh penonton yang lebih tua. Berkat keotentikan inilah FACK JU GÖHTE menjadi film Jerman paling sukses sepanjang tahun 2013. Bukan suatu kebetulan bahwa FACK JU GÖHTE memenangi kategori Pilihan Penonton pada Penghargaan Film Bavaria, tetapi tidak pernah disanjung oleh para kritikus.

Ketika para siswa menampilkan sandiwara “Romeo dan Juliet“ karya Shakespeare di sekolah, mereka mengalami kesulitan dengan teksnya dan karena itu diberi kebebasan untuk merombaknya sesuai preferensi masing-masing, yang selanjutnya dimanfaatkan tanpa pikir panjang: “Julia, dasar bispak, buka baju!“ Bagi penonton muda ini hiburan seru, bagi penonton yang lebih tua ini provokasi yang parah, tetapi sekaligus mengusik pikiran dan karena itu berkhasiat sebagai obat. Film ini memaksa orang merenung mengenai jarak antara guru dan murid, mengenai otoritas dan protes. Dan juga mengenai proses pendewasaan dan penemuan bakat terpendam. Tetapi Bora Dagtekin tidak senaif yang dikesankan ketika filmnya diamati pada permukaan saja, dan hal ini tersirat melalui berbagai ilusi yang mungkin takkan disadari oleh penonton muda: Di antara para siswa di kelas Zeki yang penuh masalah terdapat gadis bernama “Chantal Akerman” – nama pembuat film Belgia yang mungkin paling penting; salah satu kaus Zeki bertulisan “Montauk” – nama tempat di Long Island itu menjadi judul salah satu cerita Max Frisch yang paling menyentuh. Tahun 2015 FACK JU GÖHTE Bagian 2 diputar di bioskop-bioskop di Jerman.

About Author